Tayangan ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Tujuannya adalah untuk menjadi salah satu alternatif pembelajaran bagi siswa, guru, maupun orang tua, selama masa belajar di rumah di tengah wabah Covid-19.
Adapun hari Jumat (24/4/2020), anak-anak SMP dan sederajat telah diajak mengenal sejarah situs Batu Berak
Untuk hari Sabtu, tayangan akan diisi dengan acara-acara seni dan budaya Indonesia.
Sementara malam harinya, akan ditayangkan film nasional, 'Cinta dari Wamena'.
Berikut ini jadwal lengkap acara 'Belajar dari Rumah' di TVRI untuk hari Sabtu (25/4/2020).
Jadwal Tayangan Sabtu, 25 April 2020
08.00-09.00 WIB: Cerita Sabtu Pagi
- Animasi: Aquiescene
- Fiksi Remaja:
- Animasi: Aquiescene
- Fiksi Remaja:
- Pesan Layang-Layang
- Seikat Jiwa
- Sekeping Tanggung Jawab
09.00-10.00 WIB: Gelar Wicara Asli Indonesia: Siasat Seni dan Industri Kreatif Menghadapi Pandemi (episode 1)
10.00-10.30 WIB: Budaya Saya: Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga
10.30-11.00 WIB: Ragam Indonesia:
- Kain Batik
- Membuat Perahu Pinisi
- Noken Papua
- Kain Batik
- Membuat Perahu Pinisi
- Noken Papua
21.30-23.30 WIB: Film Nasional: Cinta dari Wamena
Perubahan Jadwal Setiap Hari
Jadwal 'Belajar dari Rumah' di TVRI ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran TVRI dan Kemdikbud.
Perubahan jadwal akan diinformasikan lebih lanjut.
Program ini telah mulai tayang di TVRI sejak Senin (13/4/2020).
Sebelumnya, direncanakan program akan tayang setiap hari mulai pukul 08.00-23.00 WIB.
Namun, sebagaimana dilansir dari Instagram resmi TVRI, jadwal 'Belajar dari Rumah' sementara ini akan hadir mulai pukul 08.00-11.00 WIB.
Sementara untuk akhir pekan, akan diisi dengan tayangan kebudayaan asli Indonesia.
Tidak Semua Masyarakat Punya Akses Internet
Program ini merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat pandemi Covid-19.
Acara televisi ini tentu untuk membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis.
Dilansir dari laman resmi kemdikbud.go.id, Nadiem Makarim mengatakan bahwa masih banyak sekolah di daerah yang tidak memiliki akses internet, kesulitan menggunakan platform teknologi, hingga keterbatasan dana untuk mendapatkan kuota internet atau pulsa.
0 komentar:
Posting Komentar